angin yang kejam menusuk dada
, hingga menembus jiwa raga
dalam alunan melodi ku pijakan kaki disana
air hujan berhasil mendinginkan ku
kembali kedalam penghangat dengan tangan sia sia
, hingga menembus jiwa raga
dalam alunan melodi ku pijakan kaki disana
air hujan berhasil mendinginkan ku
kembali kedalam penghangat dengan tangan sia sia
matahari kembali menyapa
puji pujian teralunkan dengan syahdu
burung burung terbang sembari bernyanyi
hantaman momentum kembali terulang
puji pujian teralunkan dengan syahdu
burung burung terbang sembari bernyanyi
hantaman momentum kembali terulang
dada terhantam hebat
hingga pelupuk mata memejam
teringkuh kaki memeluk badan
jiwa raga kering haus dahaga
kembali tidak berpegangan
jatuh
dan mati.
hingga pelupuk mata memejam
teringkuh kaki memeluk badan
jiwa raga kering haus dahaga
kembali tidak berpegangan
jatuh
dan mati.
Yogyakarta, 5 April 2017
8.55 p.m.
Seorang teman yang berduka
-K.C
8.55 p.m.
Seorang teman yang berduka
-K.C
Komentar
Posting Komentar