23 Oktober 2016

Terbangun
Seperti biasa

Angin embun pagi
Menyentuh kulitku
Melalui jendela yang terbuka
Sempat ku tengok
Kosong
Layaknya hati ku

Aku terbangun

Tersadar

Apa arti hidup

Jam terus berputar
Hidup terus berjalan
Logika ku mati
Hati ku perih
Nyawa layak taruhan
Hidup tak mau
Mati pun senggan

Tak terasa
Burung - burung membuat formasi
Untuk kembali pulang
Para petani pulang
Para penggembira keluar

Jahat.
Roda kehidupan
Menyeretku
Dibawah
Terinjak
Ternodai
Tersakiti

Bagai pisau tumpul baru
Terkena bara api
Yang melelehkan badanku
Sakit
Perih
Tak tahu bagaimana

Andai Teddy Bear bisa berbicara
Mungkin
Dia sudah menyuruhku stop berbicara
Meniduri ku tiap malam

Teddy tau segalanya
Tentang semua ini
Cinta
Dibalas
Kekejaman

Lanjutkan saja
Petjahkan hati ini
Rusaki alurnya
Bunuh perasaannya
Hancurkan masa depannya
Jangan beri ampun
Sakiti saja dia
Khianati saja dia
Hingga
Mati
Tak berkutik
Dan membusuk
Sendirian....

Alam
Sangat tahu
Apa yang harus diperbuatnya

Hidup sebuah pilihan
Akan ada yang tersakiti
Akan ada yang terbawah
Yang nantinya akan menjadi paling bahagia
Yang nantinya akan menjadi paling teratas

Tuhan tidak pernah tidur
Tuhan melihat segalanya
Tuhan maha ampun


Maafkan aku
Yang sangat mencintai mu
Dengan cepat
Dan dalam


Tertanda,
Panda
Yogyakarta, 23 Oktober 2016
2:20 AM

Komentar