beradu kekuatan , angin dan takdir
Seperti membuat layangan
Bisa dimainkan hingga ujung langit
Tanpa pemberitahuan
Angin berhembus keras
Layangan terhempas sejauh mata memandang
Kekuatan kaki bertepuk dengan kuatnya tanah
Berlari
Menyebrang
Berenang
Melompat
Dihiasi dengan teriakan minta maaf dan caci maki
Membuat semakin asik mengejar
Hingga akhirnya terjatuh dalam gunung batu bata tanpa batas
Hingga hanya ucapan lelah yang ada
Dan menyadari
Betapa jauh sudah berlari
Demi hal yang tidak dapat kembali
Perjuangan melawan kerasnya perjalanan hidup yang keras
Lelahnya menjalani semua yang telah terlewati
Tanpa harapan terima kasih
Mengistirahatkan jiwa dan raga ini
Dalam naungan sebuah kelembutan kasih sayang
Ntah kapan dan dengan siapa
Yogyakarta, 19 Maret 2017
10:50 p.m.
Jac manusia kuykuy
Komentar
Posting Komentar