21 Januari 2017

Ku berlari ceppat  dari keramaian. Ku melaju dengan kecepatan sedang dan dengan pikiran kosong. Suara deburan air mulai terdengar. Ku memakirkan kendaraan ku dan mencari posisi yang nyaman.

“ Mengapa aku disini ? “ batin ku.

“ Lihat lah matahari akan muncul, kamu siap? “ lagi – lagi suara berkhas itu muncul.

“ Apa salahku hingga aku seperti ini?” renungku. Aku berpikir cepat dan memusnahkan suara  itu. Walau hanya sesaat.

Aku hanya menatap dan menikmati sore itu. Tanpa meninggalkan  jejak, matahari  itu menghilang. Ku merenung dengan kesendirian. Angin kencang mulai menerpa tanpa ampun. Air menetes dengan kasar dari atas. Ingin menghindar, tapi apa buat aku masih ingin menikmatinya.

Suara deburan air itu sangat khas dan familiar masuk ke telingaku dengan baik. Wangi nya sangat terkenal. Angin yang merusuk kedalam tulangpun sudah berteman. 

“Hey, sudah malam. Ayo kita kembali kerumah!” ajaknya. “ Ayok!!” jawabku bersemangat. Tangan saling mengkaitkan dan dengan  riang menuju parkiran. Canda tawa ikut  menemani kami dalam perjalanan pulang hingga ddidepan pintu rumahku
Drrrt….. drrrrt…..
“ jangan lupa mandi dan makan. Maaf tidak bisa makan bersama :) “ pesan indah masuk dengan mulus.  Aku hanya tersenyum dan membalas. “ terima kasih, sampai jumpa esok hari :)"

“ Akhhhhh….. “  teriak ku dalam posisi menatap air dan langit. Ingatan tentangnya selalu kembali berdatangan tanpa henti.

Sudah 4 bulan ku menikmati hari-hari ini. Tapi tak ada yang berubah. Masih seperti dulu. Ki duduk di kursi luar, menatap langit dan menikmati pagi ini ditemani roti bakar.

“kamu siaang ini kosong? Ayok bertemu. Aku kangen. “ pernyataannya. “ kemana kita? “ tanyaku. “ tempat luas, banyak air, langit pun bisa bercerita, dan matahari bisa melihat kita. “ jawabnya.

Praaangg......

Piring putih nan tak berdosa terlempar oleh amarahku. “Kenapa masih ada???” teriak ku . “ Non, ada apa non?” tanya Bibi Imah. Aku hanya dapat menatapnya dengan mata merah ku dan memeluknya. Hingga aku lupa, bahwa aku sudah kehilangan arah.

Yogyakarta, 21 Januari 2017
Jez.

Komentar